Polri Siap Perkuat Personel Dukung Pembangunan Huntara Huntap Sumatera

Selasa, 30 Desember 2025 | 13:44:44 WIB
Polri Siap Perkuat Personel Dukung Pembangunan Huntara Huntap Sumatera

JAKARTA - Kesiapsiagaan aparat negara kembali ditunjukkan dalam upaya mempercepat pemulihan wilayah terdampak bencana di Pulau Sumatera.  Setelah fase tanggap darurat dilalui, fokus penanganan kini beralih pada pembangunan hunian serta pemulihan infrastruktur dasar bagi masyarakat yang terdampak. 

Dalam konteks ini, Kepolisian Republik Indonesia menyatakan komitmennya untuk terus terlibat aktif, termasuk dengan menambah personel apabila dibutuhkan pada tahap lanjutan pemulihan pascabencana.

Langkah tersebut dipandang penting mengingat kompleksitas tantangan rehabilitasi dan rekonstruksi di sejumlah daerah, khususnya Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.  Sinergi lintas lembaga pun menjadi kunci agar proses pemulihan dapat berjalan cepat, terukur, dan tepat sasaran sesuai arahan pemerintah pusat.

Komitmen Polri dalam Pemulihan Pascabencana

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri siap menambah jumlah personel untuk membantu pemulihan wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Salah satu fokus utama bantuan tersebut adalah mendukung pembangunan hunian sementara serta hunian tetap bagi masyarakat yang terdampak bencana.

“Kita sudah persiapkan personel berikutnya manakala nanti terdapat tugas-tugas lanjutan, khususnya seperti yang disampaikan Menko PMK terkait persiapan infrastruktur apabila dilakukan pembangunan huntara dan huntap,” ujar Sigit.

Menurut Sigit, kehadiran personel Polri tidak hanya berfungsi sebagai unsur pengamanan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya kemanusiaan dan percepatan pemulihan kehidupan masyarakat. Polri berkomitmen untuk terus bersinergi dengan kementerian dan lembaga terkait dalam setiap fase penanganan pascabencana.

Ribuan Personel Dikerahkan di Lapangan

Hingga Senin, 29 Desember 2025 Polri tercatat telah mengerahkan sebanyak 10.759 personel untuk membantu penanganan bencana di wilayah Sumatera.  Ribuan personel tersebut disebar ke berbagai daerah terdampak dengan fokus pada kegiatan tanggap darurat yang bersifat mendesak dan langsung dirasakan masyarakat.

Personel Polri yang diterjunkan ke lapangan terlibat dalam pembersihan fasilitas pendidikan, pelayanan publik, serta membantu pemulihan sarana dasar lainnya.  Selain itu, Polri juga berperan dalam pemasangan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di lokasi terdampak bencana.

Langkah ini dilakukan sebagai bentuk respons cepat atas kebutuhan dasar warga yang terdampak, sekaligus untuk memastikan aktivitas sosial dan pelayanan publik dapat kembali berjalan secara bertahap.  Keterlibatan aktif aparat diharapkan mampu mempercepat pemulihan kondisi sosial masyarakat pascabencana.

Kesiapan Tambahan Personel di Fase Lanjutan

Ke depan, Kapolri menyatakan bahwa Polri siap menjalankan tugas tambahan sesuai dengan kebutuhan di fase rehabilitasi dan rekonstruksi. Penambahan personel dinilai penting untuk memperkuat upaya pemulihan, terutama dalam pembangunan hunian sementara dan hunian tetap bagi warga terdampak.

“Baru saja kita memberangkatkan 1.500 personel tambahan untuk memperkuat kekuatan yang sudah ada, yang dibagi untuk penugasan di Aceh dan Sumatera Utara,” ujar Sigit.

Penambahan personel tersebut diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan infrastruktur dasar sekaligus membantu masyarakat beradaptasi dengan kondisi pascabencana.  Polri menegaskan akan terus menyesuaikan dukungan sesuai dengan dinamika dan kebutuhan di lapangan.

Transisi Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Daerah

Dalam kesempatan yang sama, Pratikno menyampaikan bahwa sebanyak 25 kabupaten dan kota terdampak bencana di Sumatera telah memasuki fase rehabilitasi dan rekonstruksi.  Fase ini menandai peralihan dari penanganan darurat menuju pemulihan jangka menengah dan panjang.

“Di Aceh terdapat tujuh kabupaten/kota yang sudah masuk ke fase transisi rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujar Pratikno.

Sementara itu, di Sumatera Utara terdapat delapan kabupaten/kota yang telah memasuki tahap transisi serupa. Di Sumatera Barat, sebanyak 10 kabupaten/kota juga berada dalam fase rehabilitasi dan rekonstruksi.  Proses ini membutuhkan koordinasi intensif antarinstansi agar pembangunan dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.

Pratikno menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan seluruh sumber daya negara dikerahkan untuk penanganan pascabencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Seluruh elemen masyarakat, mulai dari relawan, TNI, Polri, aparatur sipil negara pusat dan daerah, hingga sektor swasta, dilibatkan secara aktif.

“Sekali lagi kami tegaskan bahwa Bapak Presiden memerintahkan seluruh jajaran kementerian, lembaga, TNI, Polri, pemerintah daerah terus mengerahkan segala daya upaya untuk percepatan penanganan pasca-bencana,” kata Pratikno.

Melalui sinergi lintas sektor tersebut, pemerintah berharap proses pemulihan pascabencana di Sumatera dapat berlangsung lebih cepat, terarah, dan memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat terdampak.

Terkini